Senin, Januari 02, 2017

Alasan Mengapa Berpendidikan Saja Tidak Cukup!

loading...

Kali ini saya bakal membahas mengenai Alasan Mengapa Berpendidikan Saja Tidak Cukup!  Ini bukan soal permainan kata sob, namun tentang ke dalaman arti sebuah makna. Sehari-hari, kita mungkin termasuk yang sering mendengar kalimat “dia itu orang yang berpendidikan” atau “saya harus menjadi orang berpendidikan”. Memang, kalimat tersebut tidak keliru ataupun salah.

Tapi ada makna dangkal yang tidak diraih oleh orang-orang yang berpendidikan ketimbang orang-orang yang terdidik.Rivalitas makna antara berpendidikan dengan terididik barangkali akan debatable.

Mari Kita Simak Alasan Mengapa Berpendidikan Saja Tidak Cukup Sob !

Pertama 


Berpendidikan jamak dimaknai sebagai jenjang pendidikan yang pernah dilalui. Berpendidikan, ya pernah melalui jenjang SD sampai Perguruan Tinggi. Berpendidikan sarat hubungannya dengan gelar atau jalur formal.

Kedua


terdidik bermakna sesuatu yang sifatnya tidak bendawi. Seperti tingkat pencerahan yang diperoleh, adab, attitude atau skills. Orang terdidik, bisa jadi juga berpendidikan. Namun orang berpendidikan belum tentu terdidik (tercerahkan, beratitude dan terampil).

Ketiga


Bill Gates, Steve Jobs atau Mark Zuckerberg adalah orang-orang terididik namun tidak begitu berpendidikan. Jenjang perguruan tinggi mereka tidak tuntas. Namun mereka adalah orang-orang terdidik di bidangnya masing-masing. Bahkan juga mendidik (baca : mencerahkan) dunia melalui karyanya.

Keempat

Orang-orang berpendidikan, mencapai maqam atau tingkat pencerahan dengan berbagai cara yang biasanya random. Tidak sistematis seperti orang berpendidikan. Bisa dari pengalaman, perenungan, riset mandiri, coba-coba. Mereka punya jiwa inovasi dan tak pernah puas. Orang Jepang menyebutnya KAIZEN spirit. Semangat untuk lebih baik dan semakin sempurna. Islam mengajarkan, “hari ini harus lebih baik dar hari kemarin”.

Kelima


Salah satu element penting dalam hidup orang-orang terdidik adalah BUKU. Bill Gates dan Mark Zuckerberg misalnya, setiap tahun punya resolusi membaca buku. Orang berpendidikan, belum tentu raijn baca buku. Jikapun rajin baca buku, belum tentu nilai-nilai dari buku terseubt diaktualisasikan. Buktinya? Profesor dan doktor dan para sarjana, banyak yang koruptor. '


Buku mengilhami banyak gerakan sosial. Misalnya Kick Andy Foundation yang salah satu gerakannya adalah berbagi buku. Baru-baru ini, Yayasan Agung Podomoro (YAPL) juga kembali melakukan gerakan berbagi buku. Program yang sudah rutin dilakukan untuk berkontribusi dalam dunia pendidikan dan melahirkan orang-orang terdidik.

Melalui program bernama ‘Berbagi Buku Untuk Anak Indonesia’ YAPL bekerjasama dengan Kick Andy Foundation (KAF), dalam 3 tahun belakangan ini, telah menyalurkan bantuan untuk sekolah-sekolah atau taman bacaan komunitas hasil swadaya masyarakat.
"Program itu selain berupa bantuan buku-buku kepada perpustakaan sekolah dan taman bacaan non pemerintah, juga renovasi gedung sekolah," kata Cosmas Batubara, Direktur Utama APL dan juga pengawas YAPL dalam keterangan pers, Sabtu (31/12/2016) .

Mengapa aksi sosial berbagi buku dan bidang pendidikan lainnya sangat impactful? Pertanyaan tersebut terjawab oleh beberapa riset.

Bahwa menjadi terdidik, dapat dilalui dengan tangga pendidikan yang merupakan kunci untuk mengurai berbagai problem sosial ekonomi sebuah keluarga. Menyitir satu studi yang dipublikasikan oleh Propect.org, bahwa satu tahun masa pendidikan mampu mendongkrak pendapatan/kesejahteraan hingga 7%.

Pendidikan bahkan mempengaruhi harapan hidup. Menurut riset Departemen Kesehatan dan Layanan Kependudukan Amerika Serikat, Pada usia 25 tahun, orang dewasa di AS tanpa ijazah perguruan tinggi meninggal sembilan tahun lebih cepat daripada lulusan perguruan tinggi.



Berpendidikan dan menjadi terdidik sama-sama hal yang tidak mudah. Untuk berpendidikan, kamu harus mau mengikuti sistem dan menyiapkan uang.

Sementara bila ingin terdidik, maka kamu harus membuka diri dari berbagai macam hal. Mulai dari pengalaman, pergaulan hingga hubungan.

Terdidik itu seperti parasut, akan berfungsi jika kamu membuka diri.


Demikian artikel tentang Alasan Mengapa Berpindidikan Saja Tidak Cukup! . Semoga perjalanan kita di tahun 2017 lebih landai, diberkahi dan melimpah rezeki. Aamiin.


Tinggalkan komentar cerdas dan share artikel ini.

1 comments so far

Pemudabanget.blogspot.com emang dah top artikelnya . terkait mengapa pendidikan saja tidak cukup saya setuju dengan pendapat atau opini anda banyak justru orang terpelajar alias berpindidikan tapi kelakuan mereka justru terbalik dengan status pendidikan mereka.


EmoticonEmoticon